Menjadi Calon Guru Yang Unggul Dengan Penguasaan Teknologi

November 28, 2019, oleh: superadmin

Sesuai dengan visi misi Prodi Pendidikan Bahasa Arab yang ingin mencetak lulusan yang berkompeten tidak hanya mampu berbahasa Arab tetapi juga menguasai teknologi, Prodi PBA UMY menggelar kuliah umum dengan tajuk “Teknologi dalam Pembelajaran Bahasa: Apa dan Bagaimana?” pada hari Jumat, 22 November 2019 di Ampitheater E6 Gedung Ibrahim, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Kuliah umum ini diwajibkan bagi mahasiswa semester 5 yang mengambil mata kuliah Teknologi Pendidikan dan terbuka bagi mahasiswa lainnya.
 
Kuliah umum ini diisi oleh Mariska Intan Sari, S.S., M.A. yang adalah dosen Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Mariska adalah penerima hibah Sistem Pembelajaran Daring (SPADA) Dikti di tahun 2017 dan hibah internal SPADA UMY tahun 2018 dan 2019. Selain itu, Mariska juga sedang mengembangkan MOOCS (Massive Open Online Courses) di UMY.
 
Dalam paparannya selama kuliah umum, Mariska mengungkapkan bahwa calon pendidik saat ini haruslah mengikuti perkembangan zaman dengan cara memiliki ketrampilan dan literasi dalam teknologi. Ia mencontohkan dengan banyaknya institusi pendidikan yang mulai mengganti pertemuan tatap muka langsung dengan pertemuan-pertemuan dalam jaringan (online). “Sudah banyak universitas yang mahasiswanya berkurang. Universitas-universitas tingkat dunia sudah mulai mengembangkan online classes,” ungkapnya. Untuk dapat bersaing, para calon pendidik perlu memiliki TPACK atau Technological Pedagogical Content Knowledge yaitu sebuah paket kemampuan guru untuk dapat mengintegrasikan teknologi, kemampuan (dan seni) mengajar atau pedagogi serta keilmuan di bidang ajarnya. Kemampuan ini tidak dapat berdiri sendiri untuk dapat menghadapi era revolusi industri.
 
Selain membahas tentang pentingnya literasi teknologi bagi calon pendidik, Mariska juga mencontohkan beberapa alat pembelajaran yang bisa digunakan oleh peserta untuk secara mandiri belajar bahasa maupun yang akan digunakan sebagai alat mengajar, seperti genial.ly dan pollev.com yang juga digunakan Mariska dalam presentasinya sebagai contoh penggunaan alat presentasi dan survey. Selain itu, Mariska mencontohkan alat pembelajaran yang lain seperti DuoLingo, TedEd, Kahoot! dan Padlet. Mariska juga membagikan poin-poin yang perlu diperhatikan oleh para calon guru dalam mengevaluasi alat pembelajaran sebelum digunakan di dalam kelas. “Yang terpenting adalah tujuan pembelajarannya,” tambah Mariska.
 
Setelah dilaksanakannya kuliah umum ini, mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab diharapkan dapat menambah wawasan tentang pentingnya penguasaan teknologi dalam pembelajaran bahasa dan cara memilih alat pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswanya.