Program KKN PPM Dosen PBA: Pengelolaan Sampah Bagi Warga

March 1, 2018, oleh: superadmin

Persoalan sampah merupakan isu yang masih terus dibahas karena jumlah timbulan sampah dan penanganannya tidak berjalan seimbang. Salah satu penyumbang timbulan sampah yang besar adalah sampah rumah tangga. Terlebih lagi sistem kelola sampah dengan sistem Kumpul-Angkut-Buang sudah tidak lagi relevan untuk terus dilakukan karena sistem ini tidak menyelesaikan inti permasalan sampah. Salah satu pendekatan yang bisa dipakai adalah pengelolaan sampah yang dilakukan dari rumah tangga dengan cara memilah sampahnya.
Untuk memperkenalkan pendekatan ini, program KKN PPM UMY melakukan edukasi pengelolaan sampah berbasis rumah tangga dan masyarakat. KKN PPM UMY merupakan program pengabdian masyarakat yang dilakukan dosen dan mahasiswa melalui pendanaan LP3M UMY. Untuk program ini, Lanoke Intan P, S.S., M.Hum, salah satu dosen Pendidikan Bahasa Arab UMY selaku ketua tim pengabdi bersama dengan KKN 024 bekerja sama dengan Komunitas Gomi-Shori Project dan PSM Patehan untuk memberikan edukasi pengelolaan sampah bagi warga Dusun Sruni, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Menurut Lanoke, pengelolaan sampah yang dilakukan dari rumah tangga berperan penting untuk menekan jumlah sampah yang harus dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan yang dimaksud adalah perilaku masyarakat yang masih mencampur semua jenis sampah menjadi satu jenis sehingga, tidak banyak sampah yang bisa terolah.
Program ini terlaksana dari bulan Januari hingga Februari 2017 dan terdiri dari beberapa bagian yaitu edukasi, best practice sharing, pembangunan prasarana, dan pembentukan kelompok masyarakat untuk swakelola sampah. Dalam pelaksanaan edukasi, tim pengabdi bekerja sama dengan Gomi-Shori Project yaitu komunitas yang concern terhadap pengelolaan sampah. Materi edukasi mencakup alur pengelolaan sampah yang baik, jenis-jenis sampah, dan cara memilahnya. Selain mendapatkan informasi tentang pengelolaan sampah, warga juga terlibat untuk praktek langsung dengan cara membawa sampah dari rumah masing-masing untuk belajar memilah bersama. Bagian kedua yaitu best practice sharing dengan mengundang Ketua RW Patehan Yogyakarta yang sudah berhasil mengajak warganya untuk melakukan swakelola sampah dari tingkat rumah tangga dan telah berhasil meningkatkan sisi perekonomian warga setempat. Bagian ketiga adalah dengan pembangunan prasarana berupa TPS atau Tempat Pembuangan Sementara yang dapat digunakan warga untuk meletakkan sampah yang telah disortir di tingkat rumah tangga sebelum dibuang ke TPA. Tim pengabdi juga menghubungkan warga setempat dengan Dinas Lingkungan Hidup Sleman untuk pengangkutan sampah residu. Bagian yang keempat adalah pembentukan kelompok masyarakat untuk ketersinambungan dan kemandirian pengelolaan sampah. Kelompok ini diketuai oleh salah satu warga Sruni yang tergabung dalam kelompok PKK. Kelompok yang terbentuk adalah KSPP atau Kelompok Sruni Peduli Sampah yang berfungsi sebagai wadah untuk monitoring pelaksanaan kegiatan pengelolaan sampah tingkat rumah tangga, termasuk pengumpulan kas hasil penjualan sampah anorganik.
Warga Sruni dilibatkan langsung dalam kegiatan ini baik untuk memilah sampah maupun sebagai pengelolanya karena partisipasi warga merupakan poin penting dalam ketersinambungan sebuah pembangunan (sustainability) dan juga ketahanan masyarakat (community self-relience) untuk pengembangan di tahap-tahap selanjutnya.